Senin, 12 November 2012


NAMA : TIRA MAHARANI KUSUMIHATI
KELAS : 1EB22
NPM : 27212398


Makalah Pengertian dan Ruang Lingkup Pengantar Bisnis

I. Pendahuluan

Deskripsi makalah
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pengantar bisnis, adapun ruang lingkup yang akan dibahas yaitu :
- Pengertian bisnis
- Pengertian proses bisnis
- Proses bisnis perusahaan manufaktur
- Pengendalian komplain pelanggan

Wacana
Berupa bacan yang dikutip dari sejumlah artikel yang di muat dimedia elektronik.
Setelah membaca dan mempelajari artikel dari Carol Sinambela, saya akan memaparkan kembali tentang proses bisnis di perusahaan manufaktur dan pengendalian komplain pelanggan. Adanya komplain pelanggan terhadap produk yang kita berikan bukan berarti “kiamat”, banyak yang menganggap itu suatu hal yang sangat fatal, komplain pelanggan bisa kita tangani secara efektif dan sistematis.Justru itu adalah sebuah peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan performancenya.Di makalah ini akan dibahas mengenai pengertian bisnis, proses binis di perusahaan manufaktur, dan menangani komplain pelanggan secara efektif.
Pengertian Pengantar Bisnis

. Pengertian Bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Namun tidak semua bisnismengejar keuntungan, contohnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

II. Proses Bisnis
1. Proses bisnis adalah suatu kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan  
    suatu masalah tertentu.
2. Karakteristik proses bisnis :
a. Definitif : suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas
b. Urutan : suatu proses bisnis harus terdiri dari aktifitas yang berurut sesuai waktu dan 
    ruang.
c. Pelanggan : suatu proses harus mempunyai penerima hasil proses.
d. Nilai tambah: transformasi yang terjadi dalam proses bisnis harus nilai tambah pada 
    penerima.
e. Keterkaitan : suatu proses bisnis tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus terkait dalam 
    suatu struktur organisasi.
f. Fungsi silang

III. Proses bisnis perusahaan manufaktur

1. Industri manufaktur adalah industri yang membuat produk dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Proses produksinya dengan menggunakan tenaga mesin atau tenaga manusia yang dilakukan secara sistematis dengan cara pembagian pekerjaan. Industri manufaktur disebut juga sebagai industri yang mengacu pada fabrikasi atau perakitan menjadi produk akhir.

2. Karakteristik industri manufaktur :
a. Mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi
b. Proses tersebut melibatkan penggunaan mesin dan tenaga manusia
c. Proses tersebut dilakukan secara bertahap
d. Proses tersebut diperlukan perencanaan dan pengendalian agar diperoleh hasil yang 
    optimal
e. Bahan mentah harus dikelola dengan optimalagar prosesnya menjadi lebih efisien

3. Berdasarkan tata pengelolaan order atas produknya, perusahaan manufaktur terdapat beberapa jenis yaitu :

a. Make to Order (MTO)
Yaitu perusahaan manufaktur yang akan membuat produknya jika sudah ada pesanan yang pasti dari pelanggannya. Biasanya perusahaan manufaktur jenis ini menyediakan produk-produk yang sangat unik dan khusus. Waktu pembuatan produk biasanya lebih lama, serta biaya produksi lebih tinggi.

b. Make to Stock (MTS)
Yaitu perusahaan manufaktur yang membuat produk dan penyimpananya di gudang sebelum menerima pesanan dari konsumen. Perusahaan jenis ini sangat bergantung pada analisis pasar dan perkiraan kebutuhan dalam merencanakan proses produksinya, terutama dari segi jenis dan nama produk yang harus dihasilkan. Produk yang dihasilkan tidak banyak variannya, dan waktu pembuatan lebih cepat serta biayannya lebih murah.

c. Assembly to Order (ATO)
Yaitu perusahaan manufaktur yang mengerjakan produk pesanannya melalui proses perakitan untuk menghasilkan produk yang sudah dipesan.

d. Engineering to Order (ETO)
Perusahan manufaktur yang benar-benar melayani kostumisasi penuh bagi konsumennya sehingga memiliki karakteristik variasi, kostumisasi, dan fleksibilitas atas pengamanan pesanannya. Biasanya produk akan dibuat berdasarkan pesanan tertentu dan harga tertentu. Biaya produksinya pun sangat tinggi.

e. Configure to Order (CTO)
Manufaktur yang dengan melakukan penyederhanaan proses penerimaan order dan tetap mempertahankan fleksibilitas engineering to order tanpa harus menyimpan daftar material yang harus dibeli untuk setiap kombinasi pilihan produk yang ada.

f. Proses manufakturing dan discrete manufakturing
Proses manufakturing adalah pabrik yang membuat produk bahan jadi yang sifatnya kompleks, contoh ; pengelola minyak bumi, gas, garam. Discrete manufakturing adalah memproduksi jenis produk yang mudah dihitung, contoh; pensil, lampu, telepon, sepeda, dsb.

g. Bill Of Material
Bill of material biasanya dijadikan landasan untuk merancang pengadaan material ( dgn cara memeriksa stock/membeli kekurangan bahan baku ) dan menentukan penjadwalan dan perhitungan kapasits produksi.

h. Value Chain
Proses pada manufaktur ini dapat digambarkan sebagai sebuah modal pertambahan nilai hingga menjadi produk bermanfaat tinggi yang dinikmati oleh konsumen. Salah satu modal pertambahan nilai yang lazim digunakan dalam memodalkan proses pada industri manufaktur adalah modal rantai nilai. Pada modal ini semua aktivitas manufaktur diidentifikasi sebagai sebuah rangkaian proses yang berkaitan modal ini saling dimanfaatkan untuk mengklasifikasi aktivitas pada manufaktur dan menentukan dukungan yang diperlukan oleh masing-masing aktivitas tersebut.

IV. Pengendalian Komplain Pelanggan
Kualitas sebuah produk merupakan persyaratan mutlak yang harus dipenuhi sebuah perusahaan untuk memuaskan pelanggannya. Adanya komplain dari pelanggan, terhadap produk atau jasa yang kita berikan merupakan sinyal negatif akan tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan kita. Komplain pelanggan adalah peluang perusahaan untuk meningkatkan performancenya. Maka menangani komplain pelanggan secara efektif dan sistematis akan membantu perusahaan dalam meningkatkan kualitas prosesnya.
Menangani komplain pelanggan secara efektif :
1. Fokus terhadap kualitas dan pelanggan
- Kualitas sebagai strategi perusahaan
- Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan
- Membangun budaya kulitas
2. Identifikasi masalah dalam proses
- Identifikasi masalah utama
- Identifikasi proses bisnis
- Membangun kesadaran terhadap masyarakat
3. Identifikasi sumber penyebab masalah
- Identifikasi sumber penyebab masalah
- Melibatkan karyawan dan penanganan
- Simulasi di lapangan untuk menemukan masalah
4. Membuat laporan dan menyusun perbaikan
- Menyusun rencana perbaikan
- Simulasi perbaikan ditempt kerja
- Menyusun laporan komplain monitoring dan perbaikan kelanjutan

Penutup
Demikianlah makalah ini saya buat untuk tugas pengantar bisnis. Saya mohon maaf apabila ada ada kesalahan dalam makalah ini. Kritik dan saran saya butuhkan untuk memperbaiki kesalahan yang ada.


Sumber: http://carol-sinambela.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar